Usulan Pendirian Museum Tak Dieksekusi, Disdikbud Pati Ungkap Alasannya

Usulan Pendirian Museum Tak Dieksekusi Disdikbud Pati Ungkap Alasannya

PATI, Lingkarjateng.id – Usulan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati terkait pendirian museum ternyata belum ditindaklanjuti oleh Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Pati.

“Penginnya kami itu usulan mendirikan museum. Kita tidak tahu dari DPRD bagaimana, tapi kita sudah pernah mengusulkan. Kita sudah usulkan tetapi tidak ada tindaklanjut, tergantung legislatif,” ungkap Pamong Budaya Disdikbud Pati, Revita Puspita Hadi, pada Selasa, 10 Januari 2023.

Menurut Revita, belum ada eksekusi terkait usulan pendirian museum itu karena terkendala biaya. Selain itu juga memerlukan tenaga ahli baik itu arkeolog, sejarawan, ataupun ahli filologi dalam merawat benda kuno sebagai iventaris dan daya tarik museum.

Keberadaan museum dinilai Revita cukup penting sebagai sarana edukasi dan pengetahuan anak-anak sekolah. Dirinya tak menampik jika kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati terhadap benda-benda kuno masih kurang. Hal ini mengacu pada kota tetangga seperti Kudus, Jepara hingga Rembang yang saat ini mempunyai museum.

“Museum ‘kan dananya banyak, perawatannya juga banyak dan mahal. Misal saja untuk menciptakan replika atau merawat temuan benda sejarah, itu ada teknikknya sendiri dan tenaga ahli harus benar-benar mampu, bukan orang sembarangan,” sambungnya.

Kendati begitu, dirinya berharap ada tindaklanjut dari pihak terkait untuk realisasi pendirian museum. Sebab selain sebagai sarana pendidikan, museum dapat dijadikan daya tarik wisata yang dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Jika ada museum tentu paling cocok di dalam kota, untuk edukasi atau pembelajaran juga. Sehingga nanti anak-anak bisa dikenalkan. Misal, dapat temuan itu dari mana. Sehingga nanti jika di Pati, semua temuan benda kuno yang ada di Pati bisa dikenalkan,” tandasnya.

Berkaca pada kota tetangga, Pati seharusnya punya museum mengingat banyaknya tinggalan sejarah yang ada di Kabupaten Pati. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)