Ketua DPRD Pati Minta Pemerintah Pusat Bantu Normalisasi Sungai

Ketua DPRD Pati Minta Pemerintah Pusat Bantu Normalisasi Sungai

PATI, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Ali Badrudin, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dan pemerintah pusat untuk segera normalisasi sungai.

Hal itu disampaikan Ali Badrudin mengingat bencana banjir sempat merendam sejumlah daerah di Pati hingga dua minggu lebih di awal tahun 2023.

Tak hanya Sungai Juwana, Ali mendorong adanya normalisasi total seluruh sungai yang ada di Pati. Khususnya wilayah sungai yang disinyalir menjadi penyebab banjir.

Menurutnya, dengan melakukan normalisasi sungai secara menyeluruh Ali yakin sedikit banyak dapat mencegah banjir.

“Banjir yang terjadi di Kabupaten Pati setiap tahun itu perlu adanya normalisasi sungai dan itu harus ada campur tangan dari Pemerintah Pusat,” ungkapnya, baru-baru ini.

Ia meyakini, Pemkab Pati tak akan mampu melakukan normalisasi sungai secara mandiri. Karena jika dikalkulasi, membutuhkan anggaran lebih dari Rp 1 triliun.

Normalisasi Sungai Juwana secara total yang diwacanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) pada 2010 juga tampaknya hingga kini belum terwujud. Sehingga, pihaknya mendorong Pemerintah Pusat untuk segera melakukan tindak lanjut.

“Itu memang membutuhkan anggaran yang besar, dan Pemda belum mampu. Hanya mampu mengusulkan atau membuat sungai tembusan atau sudetan, dan ini harus menjadi kesadaraan dari Pemerintah Pusat ketika melihat rakyatnya setiap tahun selalu menjadi langganan banjir,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Kabupaten Pati merupakan daerah hilir dari aliran sungai di Kabupaten Grobogan, Demak dan Kudus. Sehingga jika tidak ada hujan di daerah Pati, sekitar bantaran Sungai Juwana akan tetap tergenang air apabila intensitas hujan yang tinggi di bagian selatan.

Ia juga berharap, janji Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia) saat mengunjungi Pati beberapa waktu lalu dapat segera direalisasikan. Seperti pembuatan sungai sudetan maupun tanggul.

“Perlu normalisasi total dan tidak bisa normalisasi sepihak atau sedikit-sedikit. Karena kalau sedikit-sedikit akan mengakibatkan banjir dan normalisasi total. Ini harus dibuat 1 desain yaitu dengan membuat sungai sudetan,” jelasnya. (Lingkar Network | Arief Febriyanto – Lingkarjateng.id)