Perbaikan Jalan Belum Tuntas, DPRD Pati Ali Mundir Harap segera Dikebut

Perbaikan Jalan Belum Tuntas DPRD Pati Ali Mundir Harap segera Dikebut

PATI, Lingkarjateng.id – Hingga menjelang pertengahan tahun 2023, pekerjaan perbaikan jalan di Kabupaten Pati masih belum tuntas. Terpantau di beberapa titik jalan masih ditemui lubang seperti di Jalan Winong-Pati.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Ali Mundir, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) untuk segera mengakomodir pengerjaan perbaikan jalan. Paling tidak ada penambalan jalan sebagai langkah awal.

“Pemkab Pati harus segera bertindak untuk memperbaiki sarana prasarana publik. Terutama perbaikan jalan rusak akibat musim hujan lalu,” ucapnya.

Kerusakan jalan dinilai anggota Komisi B DPRD Pati Mundir sangat akan berpengaruh pada perputaran roda ekonomi masyarakat. Sebab, persoalan infrastruktur menjadi salah satu pendorong lancarnya mobilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Sehingga hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus secara serius ditindak.

“Jalan ini ‘kan merupakan infrastruktur penting yang sangat dekat dengan masyarakat dan menjadi roda penggerak perekonomian daerah,” imbuh Ketua Partai Nasdem Pati ini.

Sebagai wakil rakyat, Mundir sangat mendukung perbaikan jalan dengan harapan dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan.

Sebelumnya, tidak meratanya perbaikan jalan juga disampaikan oleh Wakil Ketua III DPRD Pati, Muhammadun. Ia bahkan menyebut, perbaikan jalan yang menggunakan aspal akan mudah rusak.

“Saya mohon untuk diperhatikan kualitas perbaikan jalan yang ada di Pati. Karena selama ini perbaikan jalan yang dilakukan tidak bertahan lama dan kemudian rusak lagi,” ungkapnya.

Sementara itu Plt Kepala DPUTR Pati Riyoso mengaku kewalahan dalam menangani perbaikan jalan rusak. Hal ini lantaran keterbatasan anggaran yang tidak sesuai dengan kondisi kerusakan jalan yang cukup panjang.

“Selain mengejar kualitas perbaikan jalan, masih banyak yang harus dikerjakan. Anggaran kita minim hanya Rp 64 miliar. Sedangkan untuk perbaikan 302 km jalan rusak memerlukan Rp 380 miliar,” ucap Riyoso. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)