PATI, Lingkarjateng.id – Anggaran dana desa 2024 di Kabupaten Pati naik Rp3.326.193.000 menjadi Rp376.311.437.000. Sedangkan dana desa tahun 2023 hanya Rp372.985.244.000.

Dari jumlah tersebut, alokasi dana desa di Pati yang paling tinggi yakni Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo sebesar Rp1.967.660.000. Kemudian, alokasi dana desa paling sedikit yakni Desa Kebonsawahan Kecamatan Juwana sebesar Rp 589.779.000.

Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Pati, Agustin Setiyaningrum, menjelaskan alokasi dana desa tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 7 Tahun 2023 tentang rincian prioritas dana desa dalam jangka panjang.

Sedangkan dalam jangka satu tahun, alokasi dana desa diatur dalam Permendes Nomor 13 Tahun 2023 tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.

“Dana desa tahun 2024 dibedakan menjadi dua yaitu dana desa yang ditentukan penggunaannya, kemudian dana desa yang tidak ditentukan penggunaannya,” ucap Agustin, Selasa, 23 Januari 2024.

Agustin menerangkan, dana desa dapat digunakan untuk program pemulihan ekonomi seperti bantuan langsung tunai (BLT), ketahanan pangan dan hewani, serta program pencegahan dan penurunan stunting.

“Program pemulihan ekonomi dalam bentuk BLT itu paling banyak 25 persen, itu untuk penanganan ekstrem. Program ketahanan, pangan dan hewani minimal 20 persen, kemudian yang ketiga yaitu pencegahan dan penurunan stunting ini tidak ada persennya, jadi sesuai skala prioritas desa, dan untuk kegiatan operasional pemerintah desa maksimal 3 persen,” paparnya.

Kendati begitu, Agustin menjelaskan dana desa 2024 dan 2023 di Pati tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

“Jumlahnya relatif tetap,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)