Darurat Banjir, Pegunungan Kendeng Pati Segera Direboisasi 14 Desember

Darurat Banjir Pemkab Pati Diminta Segera Reboisasi Pegunungan Kendeng 1

PATI, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati diminta segera melakukan reboisasi hutan Pegunungan Kendeng. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat meninjau Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo dan Desa Godo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati pada Rabu 7 Desember 2022.

Baru-baru ini daerah Pati selatan dilanda banjir bandang yang disinyalir akibat alih fungsi hutan menjadi perkebunan jagung sehingga minim resapan air. Banjir setinggi dua meter itu tak hanya menyebabkan kerugian material tetapi juga merenggut nyawa.

Ganjar didampingi Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, terjun langsung melihat kondisi pasca banjir bandang di dua lokasi tersebut.

Orang nomor satu se-Jawa Tengah ini juga menyadari musibah banjir bandang itu diakibatkan gundulnya hutan Pegunungan Kendeng. Alih fungsi hutan menjadi perkebunan jagung sangat disayangkan olehnya. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bersama dengan Perhutani diminta cepat tanggap mengatasi masalah tersebut.

“Ini ‘kan hulunya di Kendeng, di sana ada pengelolaan hutan mungkin kehutanan sosial. Kalau semua ditanami jagung, tidak ada penyangga air. Jadi perlu direboisasi,” ucap Ganjar saat meninjau Desa Sinomwidodo.
Pihaknya pun juga telah menyediakan bibit pohon tanaman keras yang nantinya berfungsi sebagai penyangga air hujan.

“Kita siapkan bibit, kita tanami jadi konservasi. Mumpung masih ada waktu, kita bantu, dalam waktu cepat harus ada reboisasi. Langsung saja kontak Perhutani,” imbuhnya.

Terkait bantuan pangan, menurut Ganjar sudah cukup mumpuni. Dirinya mengapresiasi Pemkab Pati bersama dengan relawan yang sigap tanggap memberikan bantuan kepada para korban.

Disisi lain, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menambahkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan ribuan bibit pohon tanaman yang rencananya akan ditanam pada 14 Desember 2022 mendatang untuk reboisasi.

“Kami sudah koordinasi dengan Perhutani, nanti tanggal 14 kami adakan reboisasi Kendeng bersama dengan masyarakat dan relawan,” ungkapnya.

Setelah reboisasi, Henggar berharap masyarakat dapat sadar dan memelihara tanaman dengan baik. Jangan sampai ditinggal atau bahkan dicabut untuk diganti dengan jagung. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)