PATI, Lingkarpati.com – Jumlah warga yang diduga menjadi korban keracunan di Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, bertambah lagi.
Awalnya, jumlah warga yang diduga mengalami keracunan akibat memakan lontong opor di sebuah acara hajatan di Desa Tluwah pada Rabu, 25 Desember 2024, lalu sebanyak 138 orang. Pada malam harinya, jumlah korban bertambah menjadi 159 orang dan saat ini totalnya menjadi 161 orang.
Bidan Desa Tluwah, Muntamah, mengatakan bahwa korban yang baru saja mengalami keracunan langsung mendapatkan penanganan. Menurutnya, mereka ada yang dirawat di rumah sakit dan rawat jalan.
“Sampai tadi ini tambah dua pasien. Yang satu rawat jalan yang satu rawat inap di Puskesmas Juwana,” jelas Muntamah pada Kamis, 26 Desember 2024.
Muntamah menjelaskan bahwa warga yang mengalami dugaan keracunan dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan. Di antaranya ada 18 pasien dirawat di RS Budi Agung Juwana, 16 orang dirawat di Puskesmas Juwana, 19 orang dirawat di Puskesmas Jakenan, 5 pasien dirawat di RS Mitra Bangsa, 6 orang dirawat di RS RAA Soewondo Pati, dan 7 orang dirawat RS As-Suyuthiyyah.
“Sisanya dirawat jalan,” papar Muntamah.
Sementara itu, Dokter Jaga RS Budi Agung Juwana, Rizal, membenarkan bahwa terdapat 18 pasien yang diduga keracunan makanan dirawat di rumah sakit tersebut.
“Di bangsal ini ada 18 pasien yang sakit diduga karena keracunan makanan,” jelasnya.
Menurutnya, rata-rata pasien mengalami keluhan pusing, mual, muntah, hingga buang air besar (BAB) lebih dari 5 kali. Sehingga, belasan pasien tersebut dirawat intensif di rumah sakit.
“Sementara masih dirawat di Rumah Sakit Budi Agung karena kondisinya masih ada keluhan pusing, mual, muntah, perut ada yang sakit dan ada BAB lebih dari 5 kali juga masih ada,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, terdapat 138 orang yang diduga mengalami keracunan lantaran makan santapan di sebuah acara hajatan di Desa Tluwah, Kecamatan Juwana.
Korban keracunan kemudian dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis. Bahkan, pihak pemerintah desa dan puskesmas setempat mendirikan posko darurat di Kantor Balai Desa Tluwah untuk menangani kemungkinan bertambahnya korban. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarpati.com)