PATI, Lingkarjateng.id – Petasan merupakan suatu tradisi yang tak lepas saat bulan Ramadhan tiba, termasuk bagi masyarakat Kabupaten Pati. Tak jarang, petasan yang dimainkan oleh anak-anak justru membahayakan bagi mereka sendiri.

Menanggapi fenomena tahunan ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso, mendorong pihak terkait baik orang tua, guru, ataupun pihak kepolisian untuk bersama-sama memberikan edukasi terhadap anak-anak.

“Terkait dengan peredaran petasan di bulan Ramadhan itu mungkin memang dari pihak keamanan dapat membatasi peredarannya,” ungkapnya.

Narso selaku anggota DPRD Pati dari Komisi B mengatakan jika petasan bisa berdampak negatif bagi masyarakat. Selain membahayakan, suara dentuman yang keras dari petasan juga dapat merusak sistem pendengaran.

Anggota DPRD Pati dari fraksi NKRI ini memberikan usulan agar anak-anak dibekali kegiatan-kegiatan yang positif selama bulan suci Ramadhan. Sehingga, anak-anak diharapkan tidak lagi terpaku dengan bermain petasan.

“Lebih penting lagi sebenarnya baik pemerintah maupun masyarakat dan stakeholder yang ada itu untuk memberikan kegiatan alternatif bagi anak atau remaja yang main petasan,” imbuhnya.

Menurut Narso, fenomena petasan ini tidak hanya dilakukan oleh anak-anak. Kaum remaja adalah yang dikhawatirkan oleh Narso dapat memberikan efek negatif terhadap penyebaran dan penyalahgunaan petasan. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)