Pansus Sudah Dibentuk, DPRD Pati akan Godok Raperda Pertanian

Pansus Sudah Dibentuk DPRD Pati akan Godok Raperda Pertanian

PATI, Lingkarjateng.id – Meski punya slogan Pati Bumi Mina Tani, nampaknya tak serta-merta membuat Kabupaten Pati memiliki Peraturan Daerah atau Perda yang melindungi para petani. Usulan Perda Pertanian yang pernah digaungkan sejak 2018 tersebut, baru digodok Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Pati di awal tahun 2023 ini.

Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Pati, Suwarno, memaparkan pihaknya baru memulai pertemuan membahas Raperda Perlindungan Petani ini pada Februari lalu.

“Kemarin sudah diusulkan kepada Bapemperda soal raperda perlindungan petani. Kita sudah bahas dan kita cari referensi yang cocok untuk diterapkan di Pati,” jelas anggota Komisi D DPRD Pati ini.

DPRD Pati Karmijan Sarankan Bentuk Forum Diskusi Atasi Permasalahan Pegunungan Kendeng

Suwarno mengatakan bahwa pembahasan Raperda Perlindungan Petani juga dilakukan bersama dengan anggota Komisi B yang bergerak di bidang pertanian.

Panitia khusus atau Pansus untuk mengawal Raperda Perlindungan Petani telah dibentuk, untuk kemudian akan melakukan studi banding  ke beberapa daerah seperti Kabupaten Gresik yang telah mempunyai Perda Pertanian. Sehingga dalam merancang Raperda ini diperoleh hasil yang tepat guna bagi petani di Kabupaten Pati.

“Kami juga akan studi banding ke luar daerah. Nanti kami akan cari narasumber untuk dibuatkan naskah akademik atau NA,” imbuhnya.

DPRD Pati Yeti Kristianti Harap Dispertan Turut Ajak Pemuda Jadi Petani

Anggota DPRD Pati dari fraksi PDIP ini menyebutkan salah satu pokok penting di dalam Perda Pertanian adalah jaminan perlindungan bagi para petani yang mengalami gagal panen.

Terlebih dalam beberapa bulan terakhir, lebih dari 1.000 hektar lahan sawah tidak bisa ditanami, lantaran terendam air banjir yang hingga kini belum juga reda.

“Tentunya dengan adanya perda ini, masyarakat Kabupaten Pati yang mayoritas adalah petani bisa terlindungi. Seperti ini ‘kan ada musibah banjir, jadi mereka merugi. Sehingga nanti mereka bisa terlindungi,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)