Penyakit LSD Mulai Serang Ternak di Pati, Peternak Diimbau Waspada

Penyakit LSD Mulai Serang Ternak di Pati Peternak Diimbau Waspada

PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Andi Hirawadi, mengatakan bahwa saat ini penyakit LSD atau Lumpy Skin Disease sudah menyerang lima sapi di Kabupaten Pati.

Melihat penyakit LSD mulai menyerang ternak di Pati, Andi mengaku telah melakukan langkah pengawasan dan sosialisasi kepada peternak sembari memberikan vaksin kepada ternak untuk menekan penyebaran penyakit LSD.

“Kalau di Pati sendiri, kita sudah ada vaksin sebanyak 5.500. Sudah 2.500 ternak yang kita vaksinkan. Walau melihat di Pati sendiri tidak separah kabupaten lain sebenarnya. Sebenarnya kalau harga vaksin satu dosis itu hanya Rp19.000 dan dari Dispertan menggratiskan,” ujarnya, pada Jumat, 20 Januari 2023.

Sayangnya, kata Andi, masih banyak masyarakat yang memiliki stigma negatif tentang pemberian vaksin pada hewan ternaknya. Kendati begitu, Dispertan Pati tetap memberikan surat edaran kepada camat se-Kabupaten Pati dan Penyuluh Peternakan Lapangan (PPL) tentang pengertian LSD hingga cara pencegahannya agar diinformasikan kepada para peternak.

“Tetapi memang  banyak peternak yang masih tidak mau ternaknya divaksin. Termasuk PMK yang belum selesai juga masih saja ada yang tidak mau divaksin. Yah solusi kita hanya terus mengedukasi mereka pentingnya vaksin ini,” ungkapnya.

Andi menyebutkan bahwa hewan ternak yang terindikasi penyakit LSD itu tersebar di beberapa kecamatan yang dilakukan laborat. Di antaranya, Desa Sitimulyo, Kecamatan Pucakwangi ada 1 ternak yang suspek LSD, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Tlogowungu ada 2 suspek LSD.

Kasus lainnya berada di Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo dengan hasil laborat terbukti ada dua ekor ternak yang positif penyakit LSD, namun hingga kini telah dinyatakan sembuh.

“Cara yang bisa dilakukan peternak itu sebenarnya menjaga kebersihan kandang dan juga menyebarkan desinfektan. Karena faktor utama penyebaran virus ini adalah lalat dan nyamuk. Maka, harapan kami peternak itu dapat memantau kebersihan kandang ternaknya, termasuk disemprot dengan desinfektan yang kita berikan kepada mereka,” imbaunya.

Dirinya berpesan kepada para peternak apabila menemui gejala penyakit LSD pada ternak untuk segera melapor kepada petugas kesehatan hewan yang berada di kecamatan.

“Kita juga sudah menyampaikan contact person ke Pak Camat agar disampaikan ke para kepala desa. Agar segera dilakukan diisolasi dan penanganan cepat biar segera sembuh dan tidak menular ke ternak yang lain,” pungkasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)