Perbaikan Jalan Juwana Bikin Macet, DPRD Pati Sukarno Harap Proyek Rampung Sesuai Target

Perbaikan Jalan Juwana Bikin Macet DPRD Pati Sukarno Harap Proyek Rampung Sesuai Target

PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) merencanakan perbaikan jalan rusak di Kabupaten Pati bakal dimaksimalkan jika intensitas hujan sudah turun. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno, pun sepaham dengan rencana tersebut.

Menurut anggota DPRD Pati, Sukarno, perbaikan jalan rusak akan lebih efektif jika dilakukan saat musim kemarau. Pasalnya, jika pengerjaan dipaksakan ketika intensitas hujan masih tinggi justru akan sia-sai karena aspal jalan mudah mengelupas dan rusak lagi.

“Kalau perbaikan jalan di musim-musim seperti ini jelas sulit. Ujung-ujungnya nanti aspal jalan akan cepat rusak dan kemudian diprotes lagi sama warga,” jelasnya.

Kondisi jalan rusak di Kabupaten Pati hampir merata, termasuk jalan poros desa. Sehingga, Sukarno meminta kepada seluruh kepala desa untuk memprioritaskan perbaikan jalan dengan dana desa.

Selain kerusakan jalan, Sukarno juga menyoroti perbaikan Jembatan Juwana dan perbaikan ruas Jalan Pantura Pati-Rembang yang menyebabkan kemacetan sepanjang puluhan kilometer pada Kamis dan Jumat tanggal 9 dan 10 Maret 2023 kemarin.

Perbaikan Jembatan Juwana yang masuk dalam kewenangan Pemerintah Provinsi dinilai Sukarno cukup janggal mengingat masa perbaikan yang berlangsung cukup lama. Untuk itu anggota Komisi B DPRD Pati ini meminta agar perbaikan jembatan bisa diselesaikan sesuai target.

“Perbaikan dua proyek ini kan cukup lama. Bahkan dibandingkan dengan Jembatan Wonokerto Demak, lebih cepat itu. Perbaikan jalan juga sama, padalah saya lihat perbaikan Pantura Sayung-Semarang itu cukup cepat,” imbuhnya.

Politikus dari Partai Golkar ini juga cukup menyayangkan sikap dari pemerintah yang seakan kurang memperhatikan kondisi Jalan Pantura Semarang ke timur. Sehingga, dengan adanya campur tangan pemerintah selaku pemegang kebijakan, Sukarno berharap dua proyek ini cepat diselesaikan sebelum lebaran 2023.

“Dari semua Jalur Pantura, di Jawa Tengah bagian timur ini paling jelek sendiri. Kalau bicara kontur tanah, Pantura yang lain juga sama. Tapi kenapa yang rusak parah disini,” ungkapnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)