Ratusan Sapi di Pati Terjangkit PMK, Paling Banyak di Kecamatan Ini

PATI, Lingkarpati.com – Ratusan hewan ternak sapi di Kabupaten Pati dilaporkan terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) sejak dua pekan terakhir ini. Beberapa peternak bahkan harus menelan kerugian akibat hewan peliharaannya mati.

Peternak asal Pohgading, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Teguh (29), mengungkapkan bahwa sejak dua pekan lalu PMK mulai menyerang sapi-sapi di Bumi Mina Tani. Seperti yang terjadi di Desa Ngulaan, Kecamatan Jakenan, sekitar 10 sapi mulutnya berliur lantaran terkena PMK.

“Kemarin di Ngulaan, Jakenan. Sudah dua minggu yang lalu. Yang di pasar 10-an. Pada berliur mulutnya, (mati?) belum,” ujarnya di Pasar Hewan Margorejo, Pati, pada Kamis, 2 Januari 2024.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dinas Peternakan dan Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Andi Hirawadi, membenarkan bahwa saat ini virus PMK tengah merebak di wilayah setempat. Menurutnya, terdapat 125 ekor sapi di Kabupaten Pati yang terserang virus PMK.

Andi mengatakan bahwa kasus tersebut saat ini telah tersebar di beberapa kecamatan seperti Winong dan Jakenan yang menjadi wilayah terbanyak ditemukannya sapi terkena PMK. Bahkan, dari ratusan sapi yang terserang PMK, 20 ekor di antaranya mati.

“Tersebar di beberapa wilayah, terbanyak kecamatan Winong dan Jakenan, kalau lain lebih sedikit. Desa Degan ada 9 ekor. Tlogorejo Jakenan 9 ekor ada yang dipotong paksa 9 ekor,” jelasnya.

Menurut Andi, kasus PMK di Kabupaten Pati berpotensi meningkat lebih parah lagi mengingat masih ada peternak yang memasukkan sapi baru ke kandangnya. Pasalnya, sapi baru yang terkena PMK dan ditempatkan dalam satu kandang dapat menularkan virus tersebut ke sapi lainnya.

Selain itu, musim pancaroba yang saat ini berlangsung juga mendukung perkembangbiakan virus PMK.

“Dengan lalu-lintas (jual beli) ternak yang sangat dinamis di Pati, ada kemungkinan meningkat, tapi kami antisipasi dengan pembagian disinfektan tadi,” jelasnya.

Untuk mengatasi merebaknya virus PMK, Dispertan Kabupaten Pati telah melakukan penanganan seperti penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Winong beberapa hari lalu dan di Pasar Hewan Margorejo hari ini. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan tenaga kesehatan untuk hewan di puskeswan yang tersebar di Kabupaten Pati.

“Kami menugaskan teman-teman dokter hewan yang ada di Puskeswan, kami kesiapsiagaan, kami juga sediakan obat-obatan, vitamin, dan disinfektan di tiap puskeswan untuk mencegah penyebaran PMK,” ungkapnya.

Andi mengimbau para peternak agar segera melaporkan ke Dispertan jika mengetahui hewan ternaknya terkena PMK. Sehingga, pihaknya dapat sesegera mungkin melakukan tindakan pengobatan terhadap sapi yang terkena PMK.

“Saya berpesan pada masyarakat, kalau ada hewan ternak yang sakit silakan melapor ke petugas Dinas Pertanian, baik dokter hewan maupun mantri hewan di kecamatan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarpati.com)