PATI, Lingkarjateng.id – Longsor yang memakan badan Jalan Tambakromo-Maitan turut Dukuh Watu Gemolong, Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati masih belum diperbaiki. Jalan provinsi antar kabupaten tersebut belum tertangani sejak pertama longsor pada 14 Maret 2024.
Berdasarkan pantauan di lapangan, badan jalan yang terkena longsor sepanjang 12 meter dengan lebar 3 meter. Kemudian, kedalamannya mencapai 1 meter lebih.
Terdapat garis polisi yang dipasang di pinggir area longsor sebagai rambu-rambu kepada pengguna jalan agar berhati-hati dan tidak terperosok.
Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat, mengatakan bahwa longsor yang menggerus badan jalan dipicu intensitas hujan yang tinggi pada Maret lalu. Sehingga tebing di bawah aspal tergerus air dan mengakibatkan tanah di atasnya ambles.
“Kejadian sekitar jam 15.30 WIB. Kami mendapatkan laporan pada Kamis (14 Maret 2024). Ini kan dari aliran air dari utara. Karena ini cekungan sehingga air dari utara ke bawah sehingga tidak bisa menahan,” ujarnya pada Selasa, 14 Mei 2024.
Setahun Lebih Longsor di Jalan Beketel-Maitan Pati Belum Diperbaiki
Mirza mengaku sudah melaporkan kondisi jalan longsor ke Pemerintah Kabupaten Pati agar segera mendapat penanganan sebab jalan tersebut merupakan akses transportasi antara Kabupaten Pati dan Grobogan.
“Akses jalan provinsi, ini antar kabupaten, dari Tambakromo ke Wirosari. Kami laporkan ke Pj Bupati,” sambungnya.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, menyampaikan pihaknya akan mengusulkan bantuan tanggap darurat ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati.
Selain itu, kata Hasto, anggaran perbaikan Jalan Tambakromo-Maitan akan diusulkan di perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2024 dan anggaran murni tahun 2025.
“Sementara baru menghitung kebutuhan talud penahan kurang lebih Rp500 juta. Rencananya akan dimintakan BPBD melalui tanggap darurat. Untuk cadangan nanti diusulkan juga lewat APBD Kabupaten Pati di perubahan anggaran 2024 atau murni 2025,” bebernya.
Ia berharap masyarakat bersabar mengingat perbaikan jalan paling cepat dilaksanakan pada perubahan anggaran tahun 2024 nanti
“Sementara pengguna jalan agar berhati-hati melewati jalan tersebut, sambil menunggu perbaikan talud penahan paling cepat di perubahan anggaran,” tuturnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)