Tingkatkan Kreativitas Pelajar, Dinporapar Pati Imbau Terapkan Bulan Bahasa

Tingkatkan Kreativitas Pelajar Dinporapar Pati Imbau Terapkan Bulan Bahasa

PATI, Lingkarjateng.id SMK N 2 Pati menggelar Seminar Literasi dengan tema “Meneropong Diskursus Bahasa Melalui Lensa Literasi”. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Bahasa yang jatuh pada tanggal 27 Oktober.

Seminar yang dilaksanakan di ruang Auditorium SMK N 2 Pati tersebut, dihadiri Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar Pati) Rekso Suhartono yang diwakilkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata, Endah Murwaningrum sebagai pembicara.

Dalam penyampaiannya, Endah menjelaskan pentingnya memahami kebenaran suatu berita atau tulisan. Hal ini agar dapat dipahami mana berita yang benar dan mana yang palsu atau hoax. Apalagi, tambahnya, di era digitalisasi seperti sekarang ini semua informasi hoax dapat dengan mudah disebarluaskan.

“Dalam memahami Bahasa dan teks, kita cenderung tidak peduli dan abai. Padahal seharusnya kita tidak boleh langsung percaya, kita harus mendeteksi, memvalidasi dulu kebenaran akan bahasa dan teks tersebut. Seobjektif mungkin untuk meminimalkan kesenjangan atau  kesalahpahaman tersebut dengan media literasi,” ungkap Endah.

Di kesempatan itu juga, Endah menyampaikan pentingnya memperingati hari atau bulan bahasa terhadap kaidah berbahasa Indonesia. Dirinya pun mendorong siswa-siswa SMK N 2 Pati untuk mengimplementasikan bulan bahasa dengan melatih skill, seperti membuat puisi, cerpen, drama, poster, dan lain sebagainya.

Dengan ini, Endah yakin dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan siswa dalam hal menulis yang tentunya akan sangat penting dalam dunia kerja ke depannya.

“Ini juga berarti memberi ruang siswa untuk mengembangkan bakat masing-masing. Musik, seni pertunjukan, film semua ini adalah termasuk sub sektor dalam ekonomi kreatif, yaitu kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia dan tidak akan ada habisnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyorot rendahnya minat baca masyarakat Indonesia termasuk anak-anak sekolah. Hal ini dikhawatirkan kualitas Sumber Daya manusia (SDM) Indonesia akan tergerus dengan semakin berkembangnya teknologi informasi.

“Minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen dari total populasi Indonesia menurut Unesco Tahun 2021. Rendahnya minat baca masyarakat kita sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia. Sebab dengan rendahnya minat baca, kita tidak mengetahui dan tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia,” bebernya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)