PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DinsosP3AKB) Kabupaten Pati melalui bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) mengadakan Diseminasi Sekolah Ramah Anak. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak (KLA) dan Sekolah Ramah Anak (SRA) di Kabupaten Pati.
Kegiatan yang berlangsung di lantai 2 Gedung DinsosP3AKB Pati ini diselenggarakan selama dua hari yang diikuti oleh puluhan peserta dari satuan pendidikan tingkat SMP, MTS, SMA, SMK, dan MA. Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati serta Kementerian Agama (Kemenag) Pati juga turut hadir.
Dalam Diseminasi ini menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah yang memaparkan tentang pencegahan dan perlindungan anak dari bullying dan kekerasan berbasis gender online (KBGO).
Kepala DinsosP3AKB Kabupaten Pati, Indriyanto, mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap anak. Mengingat, kasus kekerasan anak di Kabupaten Pati terbilang tinggi.
Pada awal tahun 2024 sampai dengan Agustus ini, pihaknya mencatat sudah ada sebanyak 51 kasus. Di antaranya yakni kekerasan seksual 10 kasus, kekerasan fisik 2 kasus, permasalahan hak asuh 3 kasus, anak yang berhadapan dengan hukum 26 kasus, KBGO 1 kasus, dan anak memerlukan perlindungan khusus ada 7 kasus.
Ia meyakini kasus kekerasan terhadap anak masih banyak yang belum terlaporkan. Sehingga menurunnya, kegiatan ini sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman tentang melakukan pencegahan kasus kekerasan pada anak.
“Diseminasi ini untuk memberikan pemahaman kepada sekolah terhadap program ramah anak. Di mana sekolah ramah anak adalah sebuah kebijakan dari pemerintah untuk melindungi hak anak,” kata Indriyanto.
Ia berharap, setelah kegiatan ini para pihak sekolah bisa ikut terlibat dalam upaya pencegahan kasus kekerasan pada anak. Dengan demikian, angka kasusnya dapat ditekan.
“Kegiatan ini adalah upayanya. Harapannya setelah kegiatan ini pihak yang hadir di kegiatan ini bisa memahami dan melaksanakan apa yang menjadi tugas yang menjadi tupoksinya,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DinsosP3AKB Pati, Eko Suwarno, menambahkan bahwa pihaknya mengundang satuan pendidikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman terkait kekerasan pada anak. Sehingga, kata dia, pihak sekolah bisa melakukan langkah antisipatif agar tidak ada anak yang mengalami kekerasan.
“Ini terkhusus untuk anak. Jadi satuan pendidikan adalah ujung tombak kami karena anak-anak di sekolah. Yang terjadi kekerasan anak-anak di usia sekolah,” terangnya.
Pihaknya berharap, lewat satuan pendidikan ini bisa menekan angka kekerasan pada anak di Kabupaten Pati sehingga dapat mendukung terwujudnya KLA.
“Kegiatan ini menjadi sarana kami untuk menurunkan angka kekerasan anak di Kabupaten Pati. Tentu tujuannya Kabupaten Layak Anak. Salah satu indikatornya adalah sekolah ramah anak. Jadi hak anak terpenuhi di sekolahan,” tutupnya. (Lingkar Network | HMS – Lingkarjateng.id)