BTT untuk Mengatasi Prediksi Kekeringan di Pati Tahun 2024 Tinggal Rp 114 Juta

anggaran kekeringan pati

PATI, Lingkarjateng.id – Anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang disediakan Pemerintah Daerah (Pemda) Pati untuk mengatasi prediksi kekeringan di tahun ini sebesar Rp 114 juta.

Anggaran tersebut disediakan Pemda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati.

Di tahun ini, BPBD memprediksi kekeringan akan lebih parah dibandingkan tahun 2023 lalu. Oleh karena itu, Pemda telah menyediakan anggaran BTT senilai Rp 150 juta.

“Kemudian yang disediakan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati untuk mengantisipasi musim kering ini sekitar Rp 150 juta, guna pemenuhan dasar air bersih,” ujar Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetya, Kamis (23/5).

Namun, dari Rp 150 juta tersebut, telah terpakai untuk pembuatan dapur umum saat terjadi bencana banjir pada Maret 2024 lalu.

Alhasil, dana yang tersedia untuk pemenuhan kebutuhan dasar air bersih jika terjadi kekeringan di musim kemarau ini sekitar Rp 114 juta.

“Dari Rp 150 juta itu sudah berkurang kurang lebih Rp 36 juta. Kemarin untuk kegiatan dapur umum ketika musim banji. Kita dirikan dapur umum ketika musim banjir, kita dirikan dapur umum di BPBD dan biayanya sekitar Rp 36 juta,” jelasnya.

Martinus menyebut, saat ini BPBD Pati mempunyai armada truk tangki yang bisa digunakan untuk mensuplai kebutuhan dasar air bersih bagi masyarakat terdampak kekeringan.

Adapun armada tersebut terdiri dari satu unit hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), satu unit pinjam pakai dari BPBD Provinsi Jawa Tengah, dan satu unit milik BPBD Pati yang pengadaannya dari APBD.

“Ada kekeringan di 2024 ini akan lebih ekstrim daripada tahun 2023 kemarin. Sedangkan upaya kami dari BPBD itu kami sudah siapkan armada tangki, kita memang terbatas hanya tiga tangki,” ucap Martinus.

Untuk wilayah yang diprediksi akan mengalami kekeringan, ucap Martinus, meliputi Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi dan Winong. Kemudian, Kecamatan Kayen, Tambakromo, Sukolilo, dan Batangan.

Sedangkan wilayah Pati bagian utara, terdapat sebagian desa yang terdampak seperti di Desa Dororejo dan Kalikalong, Kecamatan Tayu.

“Kemudian di wilayah Pati Utara kalau pengalaman tahun kemarin itu ada Desa Dororejo, Kalikalong. Di wilayah utara, termasuk Kecamatan Tayu itu beberapa titik yang harus kita waspadai untuk musik kemarau tahun 2024,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version