PATI, Lingkarjateng.id – Tanggul Sungai Godo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati beberapa kali jebol diterjang banjir bandang. Terbaru, pada Selasa, Janurai 2024 Sungai Godo jebol lagi.

Tanggul jebol itu terjadi ketika hujan turun mengguyur Pegunungan Kendeng sehingga debit air Sungai Godo selalu mengalami kenaikan. Akibatnya, sungai tersebut tidak mampu menampung volume air yang meningkat.

Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat, saat dihubungi di Pati, Minggu, 14 Januari 2024 mengatakan faktor pemicu mudahnya tanggul Sungai Godo ambrol karena konstruksi bangunan yang tipis dan ditambah posisi sungai berbelok-belok.

“Sepanjang Angkatan Kidul dan Angkatan Lor, posisi tanggul itu kurang tebal, tipis lah pengamatan kami. Ditambah lagi posisi sungai yang berkelok-kelok, sehingga ada di kelokan itu air lumayan deras,” ujar Mirza.

Sempat Ada Penolakan, Warga Akhirnya Setuju Sungai Godo Pati Dinormalisasi

Penyebab lain, menurut Mirza, yakni saat Pegunungan Kendeng diguyur hujan lebat maka air dengan cepat turun ke dataran yang lebih rendah. Kondisi tersebut dikarenakan hilangnya fungsi hutan.

“Kemudian penyebab yang lainnya memang debit air dari Kendeng ya cukup tinggi sehingga menyebabkan sungai tidak mampu menampung volume air dari sana,” jelasnya.

Menurut Mirza, solusi sementara untuk mengatasi tanggul jebol di Tambakromo adalah melakukan penambalan dengan batang bambu yang difungsikan sebagai pagar, bilik bambu, dan sandbag yang diisi tanah.

“Dengan patok-patok dari bambu ukuran setengah meter-setengah meter melebar ke tanggul yang jebol. Kemudian menyamping dengan ketinggian bambu kurang lebih empat meter yang ada di permukaan dan yang ditanam dua meter. Terus anyaman bambu kemudian kita kawat menyatu dengan bambu patok. Belakangnya kita kasih sak isi tanah,” jelasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)