Gegara Truk Tambang Batu, Jalan Puncel-Tayu Rusak Ganggu Aktivitas Warga

jalan rusak

PATI, Lingkarjateng.id – Aktivitas tambang di Kabupaten Jepara yang mengakibatkan ruas jalan Puncel-Tayu rusak parah, membuat pengguna jalan dan warga sekitar melakukan aksi demo, pada Senin, 25 Maret 2024.

Aksi demo spontanitas yang dilakukan di lokasi jalan rusak tersebut, diwarnai dengan aksi penghentian truck tambang oleh warga Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.

Adapun tuntutan dalam aksi demo tersebut diantaranya yaitu masa aksi menuntut ruas jalan yang rusak segera diperbaiki dan diaspal ulang dengan aspal hotmix. Masa juga meminta tambang-tambang yang sudah beroperasi menunjukkan Hardcopy IUP.

Selain itu, massa menuntut agar proses penambangan dihentikan, apabila tambang yang sudah beroperasi belum memiliki IUP. Kemudian meminta RKAB tahun 2024 kepada semua perusahaan tambang yang sudah beroperasi. Dan menuntut transportasi tambang yang melewati jalan Puncel-Tayu disesuaikan dengan kelas tonasenya. 

Salah satu pengguna jalan, Hartono mengatakan bahwa jalan Puncel-Tayu rusak akibat aktivitas tambang batu yang ada di Desa Clering dan Desa Sumberrejo Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara.

“Jadi lokasi tambangnya di Jepara tapi untuk jalan yang rusak masuk ke Pati. Sudah 2 bulan ini rusak karena dilalui truck muat batu putih yang melebihi Tonase, dan banyak batu yang berjatuhan di jalan supir truk juga mengabaikan,” katanya. 

Menurutnya, para pengusaha tambang tidak memikirkan para penguna jalan atau masyarakat dan tidak mempunyai inisiatif melakukan perbaikan jalan. Disamping itu, debu akibat aktivitas truk tambang juga dapat mengganggu kesehatan.

“Warga jadi tidak bisa menikmati perjalanan, apalagi waktu pagi hari saat mau aktivitas kerja atau anak-anak mau sekolah sangatlah terganggu, warga selalu mengalah di jalan tidak bisa mendahului truk-truk yang muatan,” terangnya.

Pihaknya berharap, ruas jalan yang rusak akibat aktivitas pertambangan tersebut dapat segera diperbaiki. Sehingga aktivitas warga dan pengguna jalan bisa nyaman dan aman.

“Semoga segera diperbaiki. Masa nunggu ada korban dulu baru mau diperbaiki,” harapnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)