PATI, Lingkarjateng.id – Usaha pertanian di Kabupaten Pati tidak terlalu diminati oleh generasi Z. Berdasarkan sensus pertanian yang diadakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati, sebagian besar petani berada di generasi X.
Usaha pertanian terkenal dengan usaha yang ditekuni oleh mereka yang ada di perdesaan. Selain itu, mayoritas masyarakat yang bekerja di usaha pertanian juga mereka yang sudah berusia tidak muda lagi.
Kepala BPS Kabupaten Pati Bob Setiabudi menyampaikan, saat ini usaha pertanian didominasi umur 47 sampai 58 tahun.
“Generasi X yang lahir tahun 65 sampai 76 itu masih cukup mendominasi sebesar 44 persen. Jadi pelaku usaha ada di generasi X,” ujar Bob Setiabudi di Pati, Kamis, 28 Desember 2023.
Kemudian, lanjut dia, ditambah generasi baby boomer yang berusia 58 sampai 77 mencapai 34 persen. Jika ditotal, antara generasi X dan baby boomer yang bekerja di usaha pertanian mencapai 78 persen.
“Berarti para pelaku usaha itu kalau saya tambahkan dengan generasi baby boomer, yang antara 46 sampai 64 itu ada 34 persen. Usaha pertanian itu masih didominasi oleh masyarakat yang berumur lebih dari 45,” jelasnya.
Sementara itu, kata dia, untuk generasi Z yakni yang berusia 27 ke bawah sangat minim bekerja di usaha pertanian.
“Jadi generasi muda masih belum banyak yang tertarik. Gen Z belum sampai 1 persen atau hanya 0,95 persen,” tuturnya.
Menurutnya, sedikitnya generasi Z yang bekerja di usaha pertanian dikarenakan teknologi pertanian di Kabupaten Pati yang masih minim.
“Sebenarnya teknologi yang harus kita kedepankan. Para kaum generasi Z itu ‘kan lebih tertarik dengan masalah teknologi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, jumlah persentase tersebut merupakan perbandingan dengan jumlah masyarakat di Pati yang bekerja di usaha pertanian yakni sebanyak 191 ribu orang.
“Jumlah petani 191 ribu di seluruh Kabupaten Pati,” ucapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)