Lahan Pertanian di Pati Mulai Mengering, Dispertan Pinjamkan Pompa untuk Petani

Lahan Pertanian di Pati Mulai Mengering Dispertan Pinjamkan Pompa untuk Petani

PATI, Lingkarjateng.id Sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Pati mulai mengalami kekeringan, khususnya daerah sawah tadah hujan seperti di Desa Tambahmulyo, Kecamatan Jakenan.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Pati, Niken Tri Meiningrum, membenarkan bahwa sawah tadah hujan di Kecamatan Jakenan mulai mengalami kekeringan karena tidak ada suplai air.

“Permasalahan di lapangan memang tidak ada sumber air yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan air tanaman,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa, 21 Mei 2024.

Dispertan Pati berupaya meminjamkan brigade alat mesin pertanian (alsintan) berupa pompa air kepada para petani agar bisa mendapatkan suplai air. Sedangkan mekanisme pelaksanaannya yakni melalui kelompok tani.

“Untuk lokasi-lokasi yang ada sumber airnya, dari dinas meminjamkan brigade alsintan pompa air yang bisa dipakai untuk pompanisasi. Sudah ada beberapa kelompok tani yang menggunakannya,” jelas Niken.

Petani di Pati Terpaksa Beli Air Rp 150 Ribu per Tangki untuk Aliri Sawahnya

Petani bisa menggunakan pompa air untuk menyedor air dari Sungai Silugonggo, kemudian diangkut menggunakan ke dalam truk tangka dan dibawa ke lahan pertanian yang mengalami kekeringan.

“Contohnya di daerah Jakenan, mereka mengambil air dari Sungai Silunggonggo,” terangnya. 

Sebelumnya, petani di eks Kawedanan Jakenan terpaksa harus menyedot air dari Sungai Silugonggo yang terletak di Desa Tondomulyo untuk mengaliri sawahnya. Padahal, jarak antara Sungai Silugonggo dengan sawah terbilang jauh yakni 6 km.

Seorang petani di Desa Tambahmulyo, Faiz (36), mengaku membeli air sebanyak 10 tangki dengan seharga Rp150 ribu per tangki kapasitas 5.000 liter untuk mengairi sawahnya. Ikhtiar tersebut demi menjaga tanaman padinya agar tidak mati.

“Kalau saya sehari bolak-balik. Kalau petani lain kadang ada yang sehari 10 tangki. Dibuat menyiram ini, itu cuma sedikit, 5 tangki itu tidak terasa, langsung hilang airnya,” ungkapnya, Senin, 20 Mei 2024. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version