Lonjakan Kasus DBD di Pati Akibatkan Stok Darah PMI Menipis

Lonjakan Kasus DBD di Pati Akibatkan Stok Darah PMI Menipis

PATI, Lingkarjateng.id – Stok darah di unit donor darah (UDD) Palang Marah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati semakin menipis seiring jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pati meningkat. Selain meningkatnya kasus DBD, menipisnya stok darah di PMI juga ditengarai oleh sedikitnya jumlah pendonor darah pada bulan Ramadhan ini.

Humas UDD PMI Pati, Safaati mengungkapkan, kebutuhan darah di Kabupaten Pati mencapai 60 kantong per hari. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kebutuhan pada hari-hari biasanya.

Menurutnya, hal itu diakibatkan oleh kasus DBD di Pati yang saat ini tengah meningkat. Dimana, para pasien DBD membutuhkan transfusi darah baru untuk memenuhi trombosit yang menurun.

“Untuk kebutuhan saat ini kelihatannya ada sekian persen itu didominasi oleh DB. Ya jadi kebutuhan trombosit ini sangat meningkat dan itu harus darah baru tidak bisa darah yang disimpan lama diproses, itu tidak bisa. Jadi memang harus darah baru yang diproses menjadi komponen untuk trombosit untuk DB tersebut,” kata Safaati pada Sabtu, 6 April 2024.

Saat ini, jelas Safaati, stok darah di PMI Pati sangat menipis. Untuk stok golongan darah A hanya tersedia 8 kantong saja. Kemudian, golongan darah B hanya tersedia 11 kantong, golongan darah O hanya tersedia 5 kantong, dan golongan darah AB hanya tersedia 3 kantong.

Safaati menyebutkan bahwa jumlah tersebut sangat minim sekali sedangkan kebutuhan stok darah sangat meningkat.

“Sangat meningkat kebutuhannya. Untuk saat ini hanya tersedia A (tersedia, red) 8, sedangkan B (tersedia, red) 11, O hanya tersedia 5, untuk AB tersedia 3. Sangat minim sekali,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa, jumlah pendonor darah menurun selama bulan Ramadhan. Oleh sebab itu ia berharap, masyarakat yang menjadi pendonor aktif dapat mendonorkan darahnya setelah berbuka puasa atau pada malam hari saat dalam kondisi sedang tidak berpuasa.

“Selama bulan Ramadhan jumlah pendonor memang mengalami penurunan karena mayoritas masyarakat menunaikan ibadah puasa,” paparnya

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, jumlah suspek DBD menjelang Lebaran 2024 ini mencapai 1.298 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang.

Angka tersebut didominasi anak usia dini dengan kelompok umur 5-14 tahun sebanyak 48 persen dan usia 0-5 tahun sebanyak 12 persen. Kemudian, remaja usia 15 tahun hingga dewasa 44 tahun sebanyak 35 persen dan dari 44 tahun ke atas sebanyak 5 persen. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)