Marak Terjadi Kekerasan Berujung Maut di Pati, Aktivis Sosial Anjurkan APH Gencar Sosialisasi

kekerasan pati

PATI, Lingkarjateng.id – Mengamati maraknya kasus kekerasan di kabupaten Pati dalam sepekan ini, Ketua Yayasan Kasih Mulya Nusantara yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, Mulyati, menyarankan pemerintah, terutama aparat penegak hukum (APH) untuk menggencarkan penyuluhan di masyarakat.

“Akhir-akhir ini, dengan maraknya kejadian kekerasan di Pati, harusnya pemerintah, terutama aparat lebih banyak melakukan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat. Juga pembinaan-pembinaan terutama untuk anak-anak usia remaja,” ujar aktivis sosial dari Gerakan Perempuan Merdeka itu, pada Minggu, 9 Juni 2024.

Ia pun menilai, para remaja yang sering nongkrong hingga malam hari juga perlu ditertibkan. Hal itu untuk mencegah terjadinya tindak pidana, seperti yang baru-baru ini terjadi, yakni aksi tawuran yang menelan satu korban jiwa.

“Itu yang kalau kita lihat di sepanjang jalan itu, sekarang banyak anak-anak muda itu pada nongkrong. Itu nanti itu juga bisa memicu, tindak kekerasan,” imbuhnya.

Untuk itu, Mulyati yang juga memberikan layanan konseling itu berharap, penyuluhan dan pembinaan ke masyarakat bisa ditingkatkan. Baik oleh Babinsa, kepolisian, maupun dari tokoh-tokoh masyarakat untuk memotivasi dan merangkul anak-anak muda itu agar tidak berbuat kriminal.

Ia pun mengingatkan kepada masyarakat, agar tidak main hakim sendiri.

“Curiga terhadap orang asing tak masalah untuk meningkatkan kewaspadaan. Tapi kita harusnya mencermati dulu dan tidak boleh bertindak arogan. Yang namanya emosi memang spontanitas, tapi ini negara hukum. Itu harusnya tidak sampai kejadian seperti kemarin di Sumbersoko itu, apalagi itu orang jauh (dari Jakarta). Walaupun memang di daerah itu sebelumnya sering terjadi kasus pencurian,” pesannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu daerah di Kabupaten Pati, yakni Kecamatan Sukolilo sempat trending di media sosial X. Hal ini lantaran aksi main hakim yang dilakukan warga Desa Sumbersoko, Sukolilo pada Kamis (6/6). Kronologi, bos rental dari Jakarta yang hendak mengambil mobilnya sendiri menggunakan kunci cadangan, bersama tiga rekannya, justru diteriaki maling dan akhirnya dikeroyok hingga babak belur. Akibat arogansi tersebut, nyawa bos rental dari Jakarta tersebut tak selamat. Sementara 3 rekannya kritis dan dirawat di RSUD.

Sehari setelah kejadian tersebut, Jumat (7/6), terjadi tawuran antarpemuda di Jalan Sukolilo-Prawoto, yang menewaskan satu orang pemuda dengan luka bacok di punggung. (Lingkar Network | Nailin RA – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version