Peternak di Pati Tolak Vaksin PMK, Ngaku Hewan Ternak Sudah Sehat

Peternak di Pati Tolak Vaksin PMK Ngaku Hewan Ternak Sudah Sehat

PATI, Lingkarjateng.id – Enam desa di Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati hingga saat ini menolak memberikan vaksin PMK atau penyakit mulut dan kuku untuk hewan ternak mereka terkhusus sapi. Padahal kasus hewan ternak mati akibat terinfeksi virus PMK sudah merebak di berbagai wilayah.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati, Andi Hirawadi, bahkan mengaku kesulitan untuk membujuk para peternak untuk melakukan vaksin PMK untuk hewan ternaknya. Pasalnya mereka menganggap hewan ternaknya sudah sehat.

“Di Pucakwangi itu kemarin di Desa Kepohkencono, Bodeh, Karangwotan, Sitimulyo, Lumbungmas dan Plosorejo. Mereka tidak mau divaksin, alasannya ternaknya sudah sehat. Takut nanti malah kena (PMK),” ungkapnya.

Jika stigma buruk masyarakat ini masih dipertahankan dikhawatirkan akan banyak kerugian yang dialami para peternak. Apalagi saat ini sudah ada ratusan sapi yang mati akibat terinfeksi PMK.

Apalagi wilayah Pucakwangi berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora dan Rembang, sehingga sangat mungkin PMK masuk ke wilayah Pucakwangi.

“Kemarin kami sudah koordinasi dengan Pak Camat dan disampaikan ke kepala desa untuk memerintahkan warganya agar mau divaksin. Tapi karena saat ini sudah banyak hewan ternak yang sakit, jadi mereka harus menunggu,” tambahnya.

Andi memastikan dokter hewan di masing-masing kecamatan bersiap sedia jika sewaktu-waktu aparat desa meminta untuk melakukan vaksinasi.

Dengan koordinasi bersama banyak pihak, Andi berharap dapat memutus mata rantai persebaran PMK. Kendati demikian, pihaknya bersama dinas terkait belum memutuskan apakah akan menutup pasar hewan atau tidak. Mengingat saat ini, virus PMK baru menyerang wilayah perbatasan.

“Masing-masing kecamatan ada petugas dan dokter hewan. Nanti dikoordinir desa, kita masih banyak vaksin. Soalnya kalau sudah kena sulit sembuh,” tandasnya

Akibat adanya PMK gelombang dua ini, Pasar Hewan Wagenan, Kecamatan Margrejo, Kabupaten Pati tampak sepi dari pembeli maupun pedagang. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)