RSUD RAA Soewondo Pati Optimis Raih Kembali Akreditasi Paripurna

RSUD RAA Soewondo Pati Optimis Raih Kembali Akreditasi Paripurna

PATI, Lingkarjateng.id Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis (UPT) RSUD RAA Soewondo Pati bakal mengikuti akreditasi ketiga pada akhir tahun 2022. Rumah sakit yang telah mendapat dua kali akreditasi dengan hasil paripurna ini optimis bisa meraih hasil serupa pada akreditasi ketiga pada tahun ini.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Edy Siswanto mengatakan, pihak rumah sakit bakal bekerjasama dengan Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM-KPRS) untuk bisa meraih hasil akreditasi paripurna. Perlu diketahui, saat ini terdapat 6 lembaga independen penyelenggara akreditasi RS dengan berbagai akronim yang hampir mirip KARS, LAFKI, LARS-DHP, LARS, LAM-KPRS, LARSI.

“Dulu lembaga akreditasi rumah sakit skala nasional dulu lembaganya hanya 1, tetapi saat ini ada 6 lembaga yang turut serta dalam pelaksanaan akreditasi,” terangnya.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati mengaku, rencana pengajuan akreditasi bakal dilakukan pada 28-30 November 2022. Hasil akreditasi nantinya, dimungkinkan bisa keluar pada pertengahan Januari 2023.

“Kalau memang pihak yang mengakreditasi sibuk dimungkinkan hasilnya akan keluar pada pertengahan Januari 2023. Yang terpenting kita sudah siap untuk proses akreditasi untuk ketiga kalinya,” ungkapnya.

Pihak rumah sakit lanjutnya, juga telah melakukan lakukan evaluasi terlebih dahulu selama tiga tahun terakhir. Menjelang akreditasi, RSUD RAA Soewondo Pati melakukan pematangan kemampuan seluruh warga rumah sakit dalam menerapkan 4 kriteria yang harus dikuasai.

“Apakah aturannya ada perubahan atau tidak. Karena dari ribuan aturan yang ada, tidak semuanya diterapkan kembali, pasti ada perubahan,” jelasnya.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati
POTRET: Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Edy Siswanto saat menjadi narasumber dalam acara In House Training (IHT). (Dok. RSUD RAA Soewondo Pati/Lingkarjateng.id)

Akreditasi rumah sakit, jelas Edy Siswanto, merupakan potret RSUD RAA Soewondo Pati mulai dari fasilitas hingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Karena semua elemen saat akreditasi dinilai dan tidak ada prioritas.

“Misal listrik, ketika ada pemadaman listrik dari PLN. Maka dalam hitungan maksimal 10 detik harus sudah nyala kembali listriknya menggunakan generator, kalau di RSUD RAA Soewondo biasanya 4-5 detik,” tuturnya.

Pada akreditasi yang ketiga ini, RSUD RAA Soewondo Pati akan melakukan standarisasi pelayanan. Meski setiap ekspektasi orang berbeda-beda dalam menyikapi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

“Ketika ada aduan dari masyarakat tentu, akan kita evaluasi. Sebab, dari aduan tersebut akan kami gunakan untuk menuju yang lebih baik,” harapnya.

Untuk kelengkapan peralatan medis, imbuh Edy Siswanto, tentu RSUD RAA. Soewondo sudah lebih lengkap dan memadai. Memang, terkadang ketika ada gesekan dengan masyarakat, tentu pihaknya juga terus melakukan evaluasi.

“Sehingga, setiap SDM kita tetap terus kita pantau untuk tetap prima dalam memberikan pelayanan,” paparnya.

RSUD RAA. Soewondo juga berkomitmen untuk menjaga privasi pasien, seperti jenis penyakit yang sedang diderita hingga hak pasien untuk tidak mau dibesuk. Memang, semua ruangan di RSUD RAA. Soewondo belum bisa memenuhi hal-hal tersebut.

“Tetapi untuk ruangan VIP sudah bisa dilaksanakan seperti itu. Meski demikian, kita tetap menjalankan prosedur agar pasien nyaman, termasuk pembatasan besuk untuk pasien tertentu meski di ruangan umum,” ucapnya.

Edy juga berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga imunitas dan tetap memakai masker saat berada dikerumunan.

“Karena saat ini sudah ada 8 pasien yang dirawat dan dicurigai terkena Covid-19, 6 pasien dewasa dan 2 pasien anak-anak,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)