Sejumlah Warga Keberatan Sungai Godo Pati Dinormalisasi

Sejumlah Warga Keberatan Sungai Godo Pati Dinormalisasi

PATI, Lingkarjateng.id – Upaya penanganan banjir di Desa Angkatan Lor dan Angkatan Kidul, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati terus dilakukan. Selain mempercepat perbaikan tanggul jebol, pihak desa juga telah mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Semarang untuk segera menormalisasi Sungai Godo. Akan tetapi, rencana tersebut belum bisa berjalan karena terbentur dengan kehendak warga.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kades Angkatan Kidul Muhlisin berharap bantaran Sungai Godo bisa segera dinormalisasi. Terlebih bantaran sungai yang menghubungkan Desa Angkatan Kidul dan Angkatan Lor ini belum pernah dinormalisasi, seperti di desa tetangga yang kemarin ikut terdampak banjir, yakni Desa Sinomwidodo.

“Saya minta dari dinas terkait untuk normalisasi sungai nantinya. Karena di sini belum penah, nanti ke depan rencananya kami minta dinormalisasi,” ujar Kades Angkatan Kidul, Muhlisin.

Meski demikian, tak semua warga setuju. Karena bantaran sungai telah lama dimanfaatkan warga untuk menanam rumput untuk pakan ternak. Ada pula yang memanfaatkan bantaran sungai untuk menanam bambu untuk diperjualbelikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat.

Mirza mengatakan, saat pembenahan tanggul, pihak BBWS Semarang langsung terjun membantu dan telah menawarkan pengerukan sungai. Hanya saja, masih ada kendala dari warga desa.

“Kemarin itu dalam pembenahan tanggul langsung didatangi BBWS Semarang. Malah beliau menawarkan pengerukan sungai. Cuma kendalanya di pembebasan lahan bantaran sungai, kalau mau dinormalisasi itu minimal 5 meter. Kalau itu dinormalisasikan, bambu dan suket-suket milik warga untuk makan ternak di sepanjang sungai ratas kabeh (habis semua),” tuturnya saat dikonfirmasi pada Kamis, 30 November 2023.

Tambakromo Pati Diterjang Banjir Bandang, Ratusan Rumah Warga Sempat Tergenang

Oleh karena itu, lanjut Mirza, masih banyak warga yang keberatan jika dilakukan pengerukan. Sebab hal itu akan membuat mereka kesulitan memberi makan ternak.

“Karena itu warga masih banyak yang owel (keberatan) untuk dinormalisasi. Ini masih dinegosiasi oleh Pak Kades, kepada warga-warga yang lahannya ada di bantaran sungai itu agar mau dinormalisasi. Infonya yang di Desa Angkatan Kidul sudah ada titik temu. Tinggal yang Angkatan Lor,” terang Camat Mirza.

Ia menyebut, untuk Desa Sinomwidodo sudah dilakukan pengerukan usai banjir Desember 2022 lalu yang menyebabkan ribuan warga terdampak banjir bandang dan menelan satu korban jiwa. Karena itu, tahun ini warga Sinomwidodo bisa lega karena banjir tidak sampai masuk rumah seperti tahun lalu.

“Untuk Sinom malah sudah dilakukan. Sinom sudah dikeruk sehabis banjir dulu itu. Cuma yang kemarin viral itu memang jalan ledokan yang langganan setiap banjir. Tapi untuk Sinom, meski debitnya tinggi, tapi nggak ada yang kemasukan air,” terangnya.

Oleh karena itu, ia berharap warga Desa Angkatan Lor dan Angkatan Kidul juga bisa kompak untuk memuluskan program normalisasi sungai. Saat ini pihak desa masih melakukan komunikasi untuk menyosialisasikan hal tersebut agar tidak terjadi gejolak di masyarakat.

“Kami harap sungai di Desa Angkatan Lor dan Angkatan Kidul juga bisa segera dikeruk. Karena ‘kan tanggulnya ini tidak memenuhi syarat. Tanggulnya minimal harus dua meter. Ini masih rawan. Ditambah tanah bantaran sungai gembur karena ditanami warga. Jadi memang solusinya, tiada lain harus dikeruk. Biar tidak banjir lagi,” tegasnya. (Lingkar Network | Nailin R.A – Koran Lingkar)

Exit mobile version