Si Bolan, Maskot Pilkada 2024 Pati yang Terinspirasi dari Cerita Syekh Jangkung Kayen

Kebo Landoh Maskot Pilkada Pati yang Terinspirasi dari Cerita Syekh Jangkung Kayen

PATI, Lingkarjateng.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati melaunching maskot, tagline, dan jingle Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di halaman Stadion Jayakusuma, Sabtu malam 4 Mei 2024. 

Adapun maskot Pilkada yang akan dilaksanakan pada Rabu 27 November 2024  nanti berupa Si Bolan. Sementara tagline dan jingle yang diusung berbunyi “Pati Bumi Demokrasi”.

Tagline “Bumi Mina Demokrasi” bermakna dalam penyelenggaraan Pilkada yang dilandasi semangat gotong royong seluruh sumber daya alam dari masyarakat Pati untuk memilih pemimpin yang terbaik dan mengandung harapan semoga Kabupaten Pati semakin makmur sejahtera.

Kemudian, maskot Si Bolan merupakan akronim dari Kebo Landoh. Yakni, seekor kerbau yang mempunyai ciri memakai Kuluk Kanigoro dan Tanduk melengkung ke bawah, melandai atau landoh. Oleh karena itu, disebutlah Kebo Landoh. 

Cerita tentang Kebo Landoh dan Syekh Jangkung dari Kecamatan Kayen ini sangatlah melegenda dan menjadi cerita rakyat populer di Kabupaten Pati secara turun-temurun. Kerbau juga menjadi bagian masyarakat Bumi Mina Tani yang sebagian besar mempunyai pekerjaan petani. 

Pengambilan maskot Kebo Landoh dalam Pilkada ini diharapkan dapat melancarkan  demokrasi dan menghasilkan pemimpin terbaik serta merakyat. 

Sedangkan penetapan jingle “Pati Bumi Demokrasi” merupakan representasi dari kekayaan yang melimpah. Pati mempunyai gunung, pantai, perbukitan, dataran rendah, dan sungai.

“Tahun 2006 partisipasi pemilih untuk Pilkada Kabupaten Pati ada 51,8 persen. Tahun 2011 ada 72,7 persen yang akhirnya dibatalkan oleh MK. Kemudian 2012 tingkat partisipasi 66,6 persen. Tahun 2017 tingkat partisipasi 68,6 persen,” ujar Komisioner KPU Pati Supriyanto.

Secara umum, kata dia, tagline Pati Bumi Demokrasi dan maskot Si Bolan dan jingle Pati Bumi Demokrasi mengandung harapan agar seluruh warga Kabupaten Pati untuk ikut menyukseskan Pilkada secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil (Luber Jurdil).

“Dalam Pilkada Serentak 2024 ini, perbedaan pilihan merupakan momentum bagi kita untuk menunjukkan kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi. Perbedaan pilihan adalah warna warni demokrasi yang menguatkan tagline Pati Bumi Demokrasi. Bukan sekadar slogan dan julukan saja tapi menjadi bagian dari bernegara dan bermasyarakat,” jelasnya.

Ia berharap, dalam Pilkada 2024 nanti dapat memunculkan pemimpin yang mampu memajukan Kabupaten Pati.

“Semoga kita diberi pemimpin yang terbaik, pemilihan berjalan aman, semakin makmur sejahtera,” harapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)