Isu Penerimaan CPNS 2023, BKPP Pati Imbau Warga Kroscek Informasi

Isu Penerimaan CPNS 2023 BKPP Pati Imbau Warga Kroscek Informasi

PATI, Lingkarjateng.id – Ramai di jagad maya bahwa pemerintah akan membuka formasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun 2023 mendatang. Isu ini ditepis oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pati.

BKPP melalui Kabid Formasi dan Jabatan, Azis Muslim, mengatakan bahwa jika pemerintah benar-benar akan membuka penerimaan CPNS pihaknya akan menerima Surat Edaran (SE) dari Kementerian Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan RB).

Padahal sampai saat ini, SE tersebut belum dikeluarkan. Sehingga Azis menegaskan bahwa belum pasti pemerintah akan membuka CPNS tahun 2023.

“Kalau tahun depan belum ada informasi, biasa di berita. Kita patokannya informasi resmi yang disampaikan oleh Menpan berupa surat,” tegasnya.

Azis mencontohkan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2022. Pemerintah pusat telah mengeluarkan SK terkait penerimaan PPPK di tiap kabupaten.

“Seperti tahun ini jelas kebijakan dari pusat tidak ada CPNS, prioritas hanya PPPK itupun hanya guru dan nakes, meski beberapa tenaga teknis boleh,” sambungnya.

Tak hanya itu, lanjut Aziz, regulasi penerimaan CPNS ataupun PPPK selalu berubah setiap tahunnya. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat Pati khususnya untuk tidak percaya terhadap berita-berita di media sosial akan penerimaan CPNS 2023.

Apalagi di tahun 2023 mendatang anggaran Kabupaten Pati terserap untuk persiapan Pemilu. Sehingga pihak BKPP juga belum bisa menentukan berapa banyak kuota penerimaan CPNS. Hal ini dikarenakan sumber gaji CPNS ataupun PPPK bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Setiap tahun regulasi berubah, ada peraturanya sendiri. Jadi harus tunggu regulasi baru. Kalau tidak ada, ya, kita tidak berani melangkah. Kalau ada kita ikuti prosedurnya. 2023 saja ‘kan anggaran terserap untuk persiapan Pemilu, di lain daerah juga sama. Anggaran kita saja semakin dikurangi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)