Minim Anggaran, Jalan Winong-Pati Hanya Diperbaiki 700 Meter pada Mei 2024

Anggaran Terbatas Jalan Winong Pati Hanya Diperbaiki 700 Meter pada Mei 2024

PATI, Lingkarjateng.id Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPTR) Kabupaten Pati akan memperbaiki jalan alternatif Kecamatan Winong-Pati dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rp1 miliar pada bulan Mei 2024.

Namun perbaikan Jalan Wiong-Pati tidak bisa secara keseluruhan. Kondisi jalan yang rusak parah membutuhkan dana hingga Rp20 miliar untuk memaksimalkan perbaikan.  

Pelaksana Tugas Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUTR Pati, Hasto Utomo mengatakan, perbaikan Jalan Winong-Pati direncanakan hanya sepanjang 700 meter mengunakan campuran aspal (hotmix) laston lapis pondasi (AC-BASE) dengan ketebalan kurang lebih 8 cm.

“Dari Bringinwareng ke pasar hewan. Kalau Rp1 miliar kurang lebih hanya 700 meter, pakai hotmix soalnya. Kalau penanganan semua tidak cukup. Jadi nanti kami bantu dengan pemeliharaan, bertahap memang karena keterbatasan anggaran,” terangnya, Kamis, 18 April 2024.

Sebelumnya Pemkab Pati sudah mengusulkan perbaikan jalan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) namun tidak berhasil. Sehingga, perbaikan jalan saat ini hanya bisa dilakukan dengan APBD yang jumlahnya terbatas.

“Kita usulkan DAK juga, tapi tidak keluar. Kalau misalnya kepengin tuntas dengan asumsi dilebarkan juga, itu penanganannya belum pelebaran masih sempit. Namun kita mengejar kerusakan jalan kita tangani dulu. Idealnya saya buat 5 meter,” bebernya.

Selain memperlebar jalan, perbaikan juga harus dilakukan dengan aspal 3 lapis yakni lapis pondasi, lapis antara, dan lapis aus. Kemudian, sisi pinggir jalan dibangun talut agar tidak terjadi longsor.

Rencananya, perbaikan jalan akan dilaksanakan sekitar 3 bulan atau paling cepat 1,5 bulan dimulai bulan Mei 2024 nanti. Untuk lebar jalan, masih mengikuti kontruksi awal yakni sekitar 3,5 m.

“Waktu pelaksanaan kami kurang lebih 3 bulan. Cuma, pelaksanaannya nanti kalau rekanan bisa mempercepat, kira-kira 1,5 bulan sudah selesai,” tuturnya.

Menurut Hasto, perbaikan jalan secara maksimal hanya bisa dilakukan dengan cara mengajukan bantuan melalui inpres, banprov atau DAK. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat mengerti kondisi keuangan daerah yang kewalahan untuk memperbaiki jalan di Kabupaten Pati.

“Masyarakat bisa sabar karena keterbatasan anggaran. Kami prioritaskan untuk yang rusak parah dulu. Jadi begitu nanti pelaksanaan di Bringinwareng ke pasar hewan yang parah-parah kan kami rehabilitasi, bila ada yang masih rusak kami tetap ada penanganan biar lubangnya tidak dalam kami lakukan penambalan, itu yang realistis kami lakukan,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)