PATI, Lingkarjateng.id – Karina Maody Widodo, Putri Otonomi Daerah Kabupaten Pati berhasil lolos Grand Final Putri Otonomi Indonesia (POI) tahun 2023. Dara cantik yang akrab disapa Karin ini berhasil masuk 22 finalis terbaik setelah mengikuti rangkaian proses seleksi tingkat nasional.

Pemilihan Putri Otonomi Indonesia sendiri dilaksanakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) guna memilih putri-putri terbaik dari seluruh kabupaten di seluruh Indonesia.

Tugas dari POI yakni sebagai duta promosi berbagai potensi unggulan dari daerah seperti pariwisata, investasi, dan komoditi unggulan dari suatu daerah.

Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro menyampaikan dukungan dan rasa bangganya kepada Karin sebagai Perwakilan dari Pati yang berhasil lolos sebagai Top 22 Finalis POI.

Pihaknya juga meminta dukungan dan doa restu dari seluruh masyarakat Pati untuk mendukung Karin yang juga turut membantu mempromosikan sektor pariwisata dan potensi unggulan di Kabupaten Pati.

“Saya Penjabat Bupati Pati, mudah-mudahan nanti bisa berbuat yang terbaik untuk mengharumkan nama Pati. Masyarakat Pati, ayo kita dukung agar mampu berprestasi di tingkat nasional,” serunya.

Lebih lanjut, Pj Bupati Henggar yakin dengan adanya perwakilan dari Kabupaten Pati dalam mengikuti POI dapat mengangkat dan mengembangkan potensi Pati di tingkat nasional.

Sementara itu untuk memenangkan POI, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pati bersama Karina Maody Widodo selaku wakil dari Pati di ajang POI telah membuat video-video promosi wisata dan potensi unggulan yang ada di Pati.

Karina optimistis, dirinya mampu memberikan yang terbaik untuk Pati dan tentunya mengharumkan nama Pati di kancah nasional.

“Harapannya yang pasti menang, karena persiapannya cukup singkat. Saya akan berusaha semaksimal mungkin mengharumkan nama Pati,” ucap Karin.

Beberapa potensi unggulan Pati yang akan dipromosikan nantinya antara lain, jeruk pamelo dan kopi jolong khas Gembong, wisata nila salin dan kelapa kopyor khas Tayu, hingga batik bakaran khas Juwana. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)