Polemik Jalan Tayu-Puncel yang Berdebu, Camat Agsun Rangkul Semua Pihak

Polemik Jalan Tayu Puncel yang Berdebu Camat Agsun Rangkul Semua Pihak

PATI, Lingkarjateng.id – Polemik Jalan Raya Tayu-Puncel yang berdebu, membuat warga geram. Untuk itu, Camat Dukuhseti Agus Sunarko, S.STP., M.Si, turun ke lokasi untuk merangkul semua pihak yang berselisih pada Rabu, 28 Maret 2024.

Dalam sidaknya tersebut, Camat Dukuhseti didampingi Kades Kembang, Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum Eks-Kawedanan Tayu, dan perwakilan penambang berizin resmi.

“Saya selaku Camat mohon maaf kepada warga Dukuhseti dan pengguna kendaraan yang melintasi jalan Tayu-Puncel, karena terganggu adanya jalan berlubang, kemudian jalan dipadatkan, belum diaspal sehingga menimbulkan kepulan debu tebal yang mengganggu kesehatan,” tutur pria yang biasa disapa Agsun ini.

Perbaikan Jalan Tayu-Puncel Dijadwalkan Minggu Depan, Camat Agsun Imbau Warga Bersabar

Ia pun menghimbau kepada warga desa yang terganggu untuk tidak main hakim sendiri. Terlebih dari pihak para penambang sudah ada itikad baik untuk inisiatif memperbaiki jalan.

Seperti diketahui sebelumnya, warga yang geram karena jalan rusak berdebu telah menghadang truk tambang yang melintas, selama dua hari berturut-turut (26-27 Maret 2024). Aksi tersebut sempat menimbulkan ketegangan antara warga dan sopir truk tambang, sehingga perlu dimediasi oleh Polsek Dukuhseti.

“Kami (Pemerintah Kecamatan Dukuhseti, red) tetap bergerak sesuai tatanan administrasi pemerintah. Alhamdulillah hari ini dengan keterbukaan hati dengan kesukarelaan dan kesepahaman, kemarin yang niat baik memadatkan jalan, tetapi malah menimbulkan debu tebal, hari ini (Rabu, 28 Maret 2024) sudah mulai diaspal. Dan ini semuanya dari CSR para penambang yang punya izin,” kata Camat Agsun.

Berdebu, Warga Kembang Desak Perbaikan Jalan Tayu-Puncel

Ia menjelaskan, langkah para penambang itu bukanlah langkah spontan. Sebab sebelum menerjunkan bantuan memadatkan dan mengaspal jalan, para penambang telah berkonsultasi lebih dahulu dengan dinas terkait, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR).

“Mereka melakukan hal ini (memperbaiki jalan) tidak dadakan, tetapi konsultasi dulu dengan DPUTR. Ini menunjukkan kita punya itikad baik bersama-sama memperbaiki jalan. Terlepas jalan di sini ternyata kelasnya tidak sesuai tonase penambang. Nah, hal itu akan kita kaji lebih lanjut. Karena ini membutuhkan para pengambil kebijakan yang lebih tinggi,” lanjut Agsun.

Ia pun menghimbau kepada masyarakat Dukuhseti untuk berhati-hati dan menggunakan masker untuk mengurangi dampak debu jalanan.

“Kita doakan tidak ada curah hujan yang berlebih, sehingga jalan yang tengah diperbaiki ini tidak cepat rusak,” pintanya.

Gegara Truk Tambang Batu, Jalan Puncel-Tayu Rusak Ganggu Aktivitas Warga

Jalan Raya Tayu-Puncel sendiri telah dijadwalkan akan direhabilitasi DPUTR Pati minggu depan dengan anggaran Rp 200 juta. Lubang-lubang yang ada akan dilaksanakan penambalan dengan campuran aspal Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) dan pelapisan latasir.

“Yang Tayu-Dukuhseti ada pemeliharaan dengan swakelola DPUPTR dengan penambalan lubang memakai CPHMA dan juga pelapisan latasir,” terang Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPTR Pati Hasto Utomo pada Selasa, 26 Maret 2024.

Pemeliharaan jalan rencananya akan dilaksanakan menjadi dua tahap. Penambalan dengan CPHMA akan dilaksanakan sebelum Idul Fitri. Kemudian, pelapisan (overlay) dilaksanakan usai Idul Fitri.

Diperkirakan, proses pengerjaan rehabilitasi jalan akan selesai pada bulan Mei mendatang. Jalan Tayu-Puncel sendiri merupakan jalan kelas 3C dengan maksimal muatan sumbu terberat 8 ton. Sementara, truk tambang sendiri biasa mengangkut minimal 9 kubik atau sekitar 19 ton. (Lingkar Network | Nailin RA – Lingkarjateng.id)