17 WNI ABK Kapal Kargo Tenggelam di Taiwan, 4 Diantaranya Warga Kendal

17 WNI ABK Kapal Kargo Tenggelam di Taiwan 4 Diantaranya Warga Kendal

KENDAL, Lingkarjateng.id – Empat warga Kabupaten Kendal yang merupakan ABK (anak buah kapal) menjadi korban tenggelamnya kapal kargo Xing Sun 01 berbendera Panama di perairan barat Taiwan pada Senin, 31 Oktober 2022 lalu.

Keempat warga Kendal yang masuk dalam daftar ABK Kapal Panama tersebut, yakni Khoeruzaman (38), Harjana (57), Mundakir (51), Muhammad Irsyad (23). Dari empat orang tersebut , dua diantaranya diketahui merupakan warga Desa Poncorejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.

Kepala Desa Poncorejo, Rusmanto, mengungkapkan bahwa dua warganya yang menjadi ABK ikut menjadi korban tenggelam kapal kargo Xing Sun yakni warga Dusun Krajan, Mundakir  dan warga Dusun Binangun, Muhammad Irsyad.

“Iya benar, ada dua warga kami yang menjadi ABK kapal tersebut. Untuk korban Muhammad Irsyad dikabarkan dalam keadaan selamat. Sedangkan korban Mundakir, infonya sampai saat ini masih dalam pencarian,” jelas Rusmanto pada Minggu, 6 November 2022.

Sementara itu, anak korban Mundakir, Eka Dea Mawardani didampingi ibunya Suhartini, saat di temui di kediamannya mengatakan bahwa dirinya mengetahui ayahnya menjadi korban tenggelamnya kapal kargo Xing Sun melalui agen yang memberangkatkan ayahnya.

“Saya baru di kabari kapal karam itu tanggal 2 November 2022 dari perwakilan agen yang memberangkatkan. Mereka bilang kapalnya kena badai, yang diselamatkan ada lima yang dua belas masih dalam pencarian,” ujarnya.

Eka, putri semata wayang korban Mundakir yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di Akpelni Semarang ini menceritakan kronologis kejadian yang diketahuinya.

“Menurut informasi yang saya tahu, pada tanggal 30 Oktober 2022, kapal mengalami kecelakaan karena cuaca buruk dan kemudian tiga ABK berhasil dievakuasi menggunakan helikopter. Salah satunya Muhammad Irsyad warga Desa Poncorejo juga,” terangnya.

Kemudian, pada tanggal 31 Oktober 2022, kapal yang masih menyisakan 17 orang ABK WNI (warga negara Indonesia) didalamnya termasuk ayahnya. Kapal  tersebut mengalami kerusakan mesin kemudian tenggelam.

“Saat tenggelam ada 17 ABK WNI yang on board di atas kapal. Lima ABK berhasil diselamatkan oleh kapal kargo yang sedang melintas. Sedangkan 12 ABK lainnya termasuk orang tua saya sedang tahap proses pencarian dan penyelamatan,” tambahnya.

Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten Kendal membantu diplomasi untuk memperpanjang waktu pencarian. Karena menurut informasi yang ia dapatkan pencarian akan dihentikan pada Minggu, 6 November 2022 ini.

“Kami sampai saat ini masih menunggu informasi tentang pencarian dan penyelamatan korban, kami berharap pemerintah membantu agar masa pencariannya diperpanjang lagi,” ungkapnya.

Terpisah, kakak kandung Muhammad Irsyad yang selamat dalam kejadian tesebut, Muhammad Niam mengaku telah berkomunikasi dengan adiknya. Dijelaskan saat ini adiknya masih berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

“Tanggal 2 November, jam enam pagi adik saya sudah menghubungi melalui instagram temannya, bilang ‘Alhamdulillah, saya aman bilangkan sama bapak saya gak apa-apa,’” tuturnya.

Sebelumnya ramai diberitakan, kapal kargo berbendera Panama bermuatan semen yang membawa 20 ABK WNI mengalami kecelakaan pada 30 Oktober 2022. Tiga ABK berhasil di evakuasi, namun pada tanggal 31 Oktober 2022 kapal akhirnya tenggelam di perairan sebelah barat Taiwan. Lima WNI berhasil diselamatkan namun 12 WNI lainnya masih dalam pencarian. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)