Gagal Panen, Petani Tembakau di Pati Diajak Beralih Tanam Bawang Merah

Gagal Panen Petani Tembakau di Pati Diajak Beralih Tanam Bawang Merah

PATI, Lingkarjateng.id – Komoditi tembakau di Kabupaten Pati banyak yang gagal panen tahun ini. Terhitung 246 hektare atau setengah dari potensi tembakau tidak menghasilkan panen yang maksimal.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum menjelaskan, hanya ada sekitar 128 hektare tembakau yang berhasil panen dari luas lahan tembakau 374 hektare.

“Jadi cuaca tahun ini termasuk hujannya cukup tinggi, hingga kurang mendukung untuk tanaman tembakau. Sehingga dari 374 hektar luasan tembakau, hanya 128 hektare yang bisa panen,” ungkap Niken belum lama ini.

Meski gagal panen, Niken menjelaskan bahwa para petani cukup terbantu dengan harga tembakau yang tinggi. Sehingga mereka bisa merasakan hasil dari komoditi tersebut.

Menurutnya, potensi komoditi tembakau di Pati memang tidak cukup mentereng seperti kota tetangga.

Tanaman tembakau di Kabupaten Pati hanya tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Batangan, Winong, Jaken, dan Jakenan. Sedangkan, kecamatan terbanyak yang dilakukan penanaman, yakni di Jaken.

“Potensi tembakau di Pati memang agak berbeda dengan komoditi lain, hanya tertentu saja. Karena yang mengambil produk beberapa. Kalau di sini kerja sama di PT Sadana,” tuturnya.

Meskipun banyak tembakau yang gagal panen tahun ini, Dispertan telah mengajak petani tembakau yang ada di Pati beralih ke komoditas lain. Salah satunya untuk beralih menanam bawang merah yang dinilai dapat menghasilkan panen yang cukup banyak.

“Dan ini kita mulai ajak mereka mencoba komunitas bawang merah. Tetapi untuk biasanya mereka tembakau, selain padi. Karena tempat mereka merupakan tadah hujan yang cocok untuk tanaman tembakau,” pungkasnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)