PATI, Lingkarjateng.id – Perbedaan tinggi jalan di pertigaan Sampang Jalan Raya Pati-Juwana turut Dukuh Guyangan, Desa Purworejo, Kecamatan Pati menyebabkan banyak kecelakaan lalu lintas. Dalam satu bulan, kecelakaan bisa terjadi hingga enam kali.
Menurut keterangan warga Dukuh Guyangan, Desa Purworejo Rt 03 RW 05, Sumiati, mengatakan bahwa kecelakaan sering dialami pengguna sepeda motor karena posisi jalan beton lebih tinggi dari jalan yang diaspal. Biasanya kecelakaan terjadi karena pengendara yang hendak pindah jalur dari jalan aspal ke jalan beton terpeleset.
“Kecelakaan yang sering terjadi karena dari aspal pindah ke cor, jadi jatuh,” ujar Sumiati pada Kamis, 13 Juli 2023.
Menurut Sumiati, intensitas kecelakaan di sekitar pertigaan Sampang ini cukup sering. Setidaknya dalam waktu sebulan bisa terjadi 3 hingga 6 kecelakaan lalu lintas. Ia menyebut, korban kecelakaan ada yang mengalami luka ringan bahkan meninggal.
“Dalam sebulan itu sering terjadi 3 kali sampai 6 kali. Kebanyakan sepeda motor, kadang ada yang meninggal, patah tulang, kadang ada yang lecet-lecet biasa,” jelasnya.
Traffic Light Diganti Flashing di Sampang Juwana Pati, Warga Bantu Atur Lalu Lintas
Dia melanjutkan, sekitar tiga hari lalu (10 Juli 2023) kecelakaan menimpa warga Dukuh Krobok, Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana. Korban jatuh darimotor dan terlindas truk sehingga tewas.
“Meninggalnya subuh, jadi tidak ada yang tahu, setelah subuh. Kalau hari-hari biasa, pagi hari ini ‘kan sudah ada banyak yang bangun, jadi ada yang nolong. Tetangga desa warga Krobok. Kemarin Senin subuh, Minggu malam Senin,” ucapnya.
Selain itu pada Rabu, 12 Juli 2023 kecelakaan juga dialami seorang pengendara motor sekira jam 17:00 WIB.
“Kemarin sore sekitar jam 5, sekitar pulang kerja,” imbuhnya.
Sementara itu, ketika mengonfirmasi adanya peristiwa kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di pertigaan Sampang itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Operasional (Dalops), Nita Agustiningtyas, mengingatkan kepda pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan.
“Imbauannya selalu hati-hati, utamanya dari unsur pengemudi. Yang terpenting itu perlu adanya memahami kondisi dan situasi jalan yang akan dilalui itu sangat perlu,” pungkasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)