Tumbuhkan Keterampilan, Dinporapar Pati Ajarkan Ilmu Digipreneurship ke Gen Z

Tumbuhkan Keterampilan Dinporapar Pati Ajarkan Ilmu Digipreneurship ke Gen Z

PATI, Lingkarjateng.id SMKN 2 Pati bersama dengan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati menggelar seminar dengan topik “Pembekalan Digipreneurship untuk Gen Z” di Ruang Auditorium pada Jumat, 28 Oktober 2022 lalu. Kegiatan ini terkait dengan program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) Tahun 2022.

Kabid Pemasaran Pariwisata Dinporapar Pati, Endah Murwaningrum selaku pemateri menuturkan bahwa kegiatan bertajuk Kewirausahaan Digital (digital entrepreneurship) ini sangat penting ditanamkan kepada generasi muda, yang salah satunya adalah anak-anak sekolah.

“Kewirausahaan dipengaruhi dengan memanfaatkan transformasi digital dalam bisnis dan masyarakat. Prinsip-prinsip dasar kewirausahaan masih berlaku dan dapat diaplikasikan di dunia kewirausahaan digital. Bedanya adalah, perubahan mendasar terletak pada pelaku aktivitas bisnis adalah generasi melek digital,” ucap Endah pada Minggu 30 Oktober 2022.

Lanjut Endah, anak-anak muda atau yang sering disebut Gen Z inilah sebentar lagi akan memasuki dunia kerja. Ia mengharapkan dengan adanya seminar ini mampu menumbuhkan keterampilan sebagai seorang wirausahawan yang didukung dengan kemajuan teknologi (Digipreneurship).

“Karena karakter Gen Z ini sangat cocok dan adaptif dalam menangkap peluang bisnis di era teknologi digital. Maka, pembekalan digital entrepreneurship diharapkan mampu untuk membuat mereka mengembangkan dan mengeksplorasi peluang yang ada,” harap Endah.

Melalui pembekalan materi Digipreneurship inilah, Gen Z atau generasi internet (I generation) dibekali pemanfaatan media sosial untuk berbisnis, tidak hanya sebagai sarana informasi dan komunikasi.

Di sisi lain, Kepala SMKN 2 Pati Wijanarko sangat antusias dengan seminar kali ini. Karena, tema yang dibawakan sangat berhubungan dengan teknologi digital dan generasi Z yang didalamnya termasuk anak usia pelajar SMK Negeri 2 juga menjadi objek dalam seminar. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)